"Anak Petani yang Bermimpi Besar"
Cerpen singkat dari diriku sendiri setiap masing-masing orang memiliki impiannya tersendiri begitu juga aku memiliki impian yang ingin diwujudkan impianku cukup sederhana hidup bahagia serta membanggakan keluarga Berawal dari sebuah desa kecil serta harapanku yang begitu besar terasa tidak mungkin rasanya buatku menggapai impianku aku sadar diriku yang penuh kurang segalanya akan hal omongan dari orang-orang tetapi takad dan keberanianku untuk mengejar impian tak Pupuh begitu saja, serasa tidak mungkin bagiku karena, impianku menjadi bos muda dari anak petani pada saat itu orang tuaku sangat lelah walaupun begitu mereka bekerja keras dengan sepenuh hati demi mencukupi kehidupan dan membiayai sekolahku, aku kelas 11 Satu tahun lagi Semoga saya bisa melihat nama saya dengan tulisan "LULUS" aku pun memulainya dengan giat belajar tidak lupa diiringi dengan doa dan ibadahku ada suatu perkataan ibu yang membuatku menjadi ingin berubah, " kamu harus lebih dari ibu, kamu jangan seperti ibu kamu harus bisa sekolah, ibu akan selalu berusaha buat kamu untuk bisa sekolah".
Dan aku berfikir bagaimanapun keadaan dan rintangannya akan kulewati demi mencapai sebuah mimpi, dan menggapai kebahagiaan kedua orang tuaku, tanpa Sengaja, aku mendengarkan tangisan ibuku di kamarnya, karena tidak mempunyai uang untuk mencukupi kebutuhan hidup dan biaya sekolahku, dan pada waktu itu, akupun bertekad untuk untuk mengubah kehidupan ku yang sulit untuk menjadi lebih baik.
Aku berusaha untuk tidak membebani kedua orang tuaku untuk segala prestasiku aku terus belajar untuk bisa mengejar impianku, pada akhirnya aku lulus SMA dan meraih beasiswa dengan nilai yang sangat tinggi, dan sedikit lagi impianku akan segera tercapai, dan sampai sekarang tidak mengenal kata lelah, semua kerja keras yang aku lakukan tidak lupa dengan meminta izin dan doa dari orang tuaku, sampai akhirnya aku sudah berhasil menggapai impianku, aku sangat bersyukur dengan apa yang aku dapatkan sekarang.
Dan kedua orang tuaku menangis bahagia atas keberhasilan diriku yang sudah terwujud, kedua orang tuaku mengajarkan untuk menjadi orang yang tidak sombong Meskipun aku sudah berhasil, ada orang tidak ada orang tua yang tidak bangga ketika melihat anaknya sudah menggapai impiannya, kerja keras yang kita lakukan akan membuat hasil jika kita bersungguh-sungguh, dan meminta doa dari orang tua. Pada dasarnya tidak ada hasil yang akan menghianati usaha kita, karena tidak ada usaha yang akan sia-sia.
Kini aku mengerti, bahwa setiap tetes keringat dan air mata orang tuaku bukanlah sekadar pengorbanan, melainkan kekuatan yang selama ini menopang langkahku. Aku berdiri di titik ini bukan hanya karena kerja kerasku, tetapi karena doa yang mereka panjatkan setiap malam, karena keyakinan yang tak pernah pudar dari mereka untukku.
Perjalanan ini mengajarkanku bahwa mimpi memang tidak mudah digapai, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Selama ada usaha, doa, dan restu orang tua, jalan yang sulit sekalipun akan terbuka.
Kini aku bisa membalas sedikit dari semua pengorbanan mereka. Melihat senyum bahagia di wajah orang tuaku adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Aku akan terus melangkah, bukan lagi hanya untuk diriku, tapi untuk mereka yang selalu percaya padaku.
Dan aku ingin berkata kepada siapa pun yang sedang berjuang:
"Jangan pernah berhenti bermimpi, jangan pernah lelah berusaha. Karena di balik kesulitan, ada kebahagiaan yang menanti. Percayalah, tak ada usaha yang mengkhianati hasil."